Tujuan Manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah untuk untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah yang dilakukan diitiqadkan untuk Allah SWT, bukan karena yang lain. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-An’am ayat 162 ;
فل إن صلاتى و نسكى و محياي و مماتى لله رب العالمين
Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
Bagaimana kedudukan ikhlas dalam ibadan. Hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam surat Al Mulk ayat 2 ;
الذي خلق الموت ةالحيوة ليبلوكم أيكم أحسن عملا. وهو العزيز الغفور
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,
Berdasarkan ayat yang khatib bacakan pada surat Al Mulk ayat 2 tersebut tergambar bahwa amal yang akan kita lakukan harus dilakukan dengan ahsanu ’amala. Atau dalam artian sebaik-baik amalnya. Fudhail bin Iyad mengatakan bahwa kata ahsanu ’amala dalam ayat tersebut adalah denga artian akhlashahu dan ashwabahu, dengan maksud bahwa amal yang kita lakukan itu harus dilakukan dengan benar.
Amal yang dilakukan harus jelas rukunnya, bacaannya tepat, gerakannya teratur dan yang paling penting setiap amal yang kita lakukan itu harus mempunyai tujuan yang jelas, yaitu lillahi ta’ala, karena Allah SWT.
Amal yang dilakukan tanpa keikhlasan diibaratkan oleh Ibnu Qayyim bahwa beramal seperti musafir yang mengisi kantongnya dengan kerikil, memberatkan tapi tidak bermanfaat. Musafir tersebut telah letih dan menghabiskan waktu hanya membawa kerikil, yang tidak ada gunanya sama sekali dalam perjalanan.
Begitu orang yang beramal tanpa keikhlasan. Mereka hanya menghabiskan tenaga dan waktu. Seperti ibadah shalat, mereka melaksanakan ibadah shalat dengan tidak keikhlasan karena Allah SWT, sama saja bagi mereka melaksanakan ibadah tapi tiada arti dan tidak dinilai.
MAKNA IKHLAS
Apa sebetulnya arti dari kata ikhlas tersebut. Kita perlu mengetahuinya, agar dapat diamalkan dalam setiap amalan dan ibadah kita.
Secara bahasa ikhlas diartikan bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu itu agar terus bersih. Diibaratkan kepada benda, seperti bangunan masjid ini. Masjid ini bersih dan bagaimana upaya agar masjid itu tetap selalu bersih. Demikian pemaknaan ihklas secara bahasa.
Sedangkan secara istilah ikhlas diartikan sebagai niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukannya dengan yang lain dan memurnikan niatnya dari kotoran yang merusak.
Orang yang ikhlas tersebut diibaratkan dengan orang yang membersihkan beras untuk dimasak. Nasinya enak dimakan dan bermanfaat bagi tubuh. Demikian ikhlas tersebut.
Lawan ikhlas adalah ria
Ciri-ciri orang ikhlas
1. Beramal dan bersungguh-sungguh, baik sendiri atau banyak, baik ada pujian atau celaan.
2. Terjaga dari segala yang diharamkan baik dalam keadaan bersama-sama atau sendiri
Oleh karena itu ;
1. Meluruskan niat
2. Beramal dengan sungguh dan penuh semangat
3. Keyakinan bahwa Allah melihat sekecil apapun kesalahan dalam setiap amal.